Santosa Hospital Bandung
Friendly & Caring

Saraf Kejepit! Bagaimana cara mengatasinya ?

Admin 16 Juli 2020

Serabut Saraf adalah jalinan serat-serat yang menghubungkan organ tubuh dengan otak, sumsum tulang belakang serta sistem saraf lainnya. Jaringan saraf dan sel-sel yang bertugas membawa pesan dari dan menuju otak serta sumsum tulang belakang ke seluruh bagian tubuh. Saraf manusia ini seperti jalinan kawat elektrik atau pipa air yang membawa informasi dari otak menuju seluruh bagian tubuh dan sebaliknya.

Syaraf Kejepit adalah salah satu penyakit yang terjadi karena kerusakan syaraf akibat tekanan, baik tekanan tidak secara langsung maupun secara langsung. Syaraf kejepit sering dianggap remeh dan dipandang sebelah mata, ternyata itu merupakan kesalahan yang sangat besar. Mengapa? Karena syaraf kejepit sangat berbahaya : syaraf kejepit dapat mengakibatkan penurunan hantaran listrik sistem syaraf dari otak ataupun sebaliknya. Gejala biasanya diawali dengan kesemutan, otot paha dan kaki menjadi lemah, rasa nyeri yang sangat hebat di pinggang yang menjalar menuju tumit mengikuti alur syaraf.

Mengenal Sistem Saraf Manusia

Saraf terbagi atas tiga kelompok:

1. Saraf Sensorik

Saraf sensorik bertugas mengantar impuls dari reseptor menuju sistem saraf pusat yang terdiri atas otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis).

2. Saraf Motorik

Saraf motorik bertugas mengirim impuls yang berasal dari sistem saraf pusat menuju otot atau kelenjar yang hasilnya berupa respon tubuh terhadap rangsangan, yang dikenal dengan istilah iritabilita.

3. Saraf Intermediet

Saraf intermediet ini juga dikenal dengan nama saraf asosiasi, ditemukan pada sistem saraf pusat. Saraf ini bertugas menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensor atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang terdapat pada sistem saraf pusat.

Penyebab Saraf Kejepit

Bila terjadi jepitan pada saraf yang menyebabkan kerusakan atau luka, maka saraf tidak dapat melaksanakan fungsi penghantaran impuls dengan baik.

Penyebab saraf kejepit dapat berbeda-beda, tergantung kepada lokasi .

1. Saraf Kejepit pada Leher dan Pinggang Bawah

Saraf kejepit pada bagian leher atau pinggang bawah dapat disebabkan oleh penonjolan cakram sendi (bone spurs, arthritis) atau penyempitan spine (Spinal Stenosis), yaitu penyempitan yang terjadi pada bagian lubang atau kolom tulang belakang.

Dikenal suatu penyakit yang sering didapatkan karena proses penuaan dini, yaitu Hernia Nucleus Pulposus (HNP). Pada HNP terjadi penonjolan bantalan cakram antar ruas tulang belakang . HNP menjadi penyebab tersering kelumpuhan tungkai bawah.

2. Saraf Kejepit pada Pergelangan Tangan dan Siku

Saraf kejepit pada pergelangan tangan dapat disebabkan oleh carpal tunnel syndrome. Pada carpal tunnel syndrome, terjadi kompresi atau penekanan pada bagian saraf median pada saat melewati jaringan yang terbatas di pergelangan. Cubitel tunnel syndrome merupakan keadaan serupa yang disebabkan kompresi saraf ulnar pada siku. Saraf kejepit pada bagian pergelangan tangan dan siku banyak dialami oleh penderita diabetes dan orang-orang yang dalam kesehariannya banyak menggunakan keyboard komputer atau laptop.

3. Penyebab Lain Saraf Kejepit

Pembengkakan di sekitar saraf,dapat disebabkan oleh trauma, luka, serta kondisi-kondisi lain tak terkecuali pembengkakan anggota tubuh saat kehamilan.

Faktor genetis dan keturunan juga dapat memicu timbulnya penyakit saraf kejepit.

Gejala Saraf Kejepit

Gejala ini dapat berbeda-beda, tergantung di lokasi mana penjepitan saraf tersebut terjadi. Masing-masing saraf bertugas atas pengiriman pesan atau informasi dari dan menuju bagian-bagian spesifik dari tubuh.

1. Gejala umum saraf kejepit :

- Nyeri dan atau nyeri menjalar

- Kaku otot

- Kesemutan

- Mati rasa

- Kelemahan otot sepanjang alur saraf

 

2. Gejala sesuai lokasi

Seorang dokter dapat mengidentifikasi bagian saraf mana yang terjepit dengan berdasarkan bagian tubuh mana yang terasa sakit akibat saraf kejepit tersebut.

Saraf kejepit yang terjadi pada leher dapat menimbulkan rasa nyeri yang disertai gejala serupa pada bagian lengan.

Saraf kejepit yang terjadi pada bagian punggung bawah mengakibatkan nyeri serta kaku punggung dengan gejala sampai menuruni tungkai.

Saraf kejepit pada bagian pergelangan tangan dapat langsung mempengaruhi jari tengah, jari telunjuk, ataupun ibu jari.

Saraf kejepit pada bagian pergelangan tangan juga dapat mengakibatkan melemahnya kekautan menggenggam seseorang.

Sementara saraf kejepit yang terjadi pada siku dapat berdampak pada bagian jari tangan keempat, jari tangan kelingking serta bagian lengan bawah.

 

Bagaimana Mendiagnosis Saraf Kejepit

Dokter Bedah Daraf akan bertanya tentang beberapa hal kepada pasien, sebaiknya berikan keterangan secara lengkap agar Diagnosis dokter menjadi lebih baik.

Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh dokter adalah sebagai berikut :

1. Adakah gejala umum yang dirasakan (nyeri, kesemutan, kelemahan, mati rasa dll)

2.Dimana lokasi yang paling hebat dirasakan gejala umum tadi

3. Apa pekerjaan dan bagaimana kebiasaan pasien melakukan pekerjaan sehari hari

4. Riwayat keluarga yang mengalami hal yang sama

Bahaya Syaraf Kejepit Bila Tidak Segera Di Obati

1. Terganggunya komplesitas dari jaringan saraf

Seseorang tidak bisa membedakan suhu panas dan dingin, rasa senang dan rasa sakit, mati rasa, nyeri dan kelemahan. Jika kondisi ini diabaikan atau tidak segera diobati, dapat terjadi luka bakar atau bahaya trauma lainnya karena pasien tidak merasa nyeri ketika bersentuhan dengan benda yang panas atau berbahaya.

2. Kerusakan jaringan saraf menetap

Jika kondisi ini terabaikan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan jaringan saraf menetap. Kerusakan saraf ini bisa mengakibatkan hilangnya koordinasi fisik dan keseimbangan serta sensitivitas yang ekstrim pada semua jenis kontak fisik. Gejala yang dirasakan pasien dapat berupa kelumpuhan lengan atau tungkai, hilangnya kemampuan mengontrol keinginan berkemih atau buang air besar, impotensi.

Sebagian besar Saraf Kejepit tidak perlu operasi jika dilakukan pencegahan sedini mungkin

Pencegahan yang Harus Dilakukan:

- Pola Pikir

Pikiran positip menghasilkan ketenangan, kedamaian, semangat dan keceriaan.

Pikiran pikiran positip ini membuat tekanan darah stabil, produksi kelenjar dan hormon seimbang, daya kerja organ dalam tubuh yang aktif dan selaras, sehingga tubuh dan pikiran senantiasa sehat.

Sebaliknya bila pikiran kacau/stress, depresi, maka sistim metabolisme menjadi kacau, tekanan darah meninggi, suplai nutrisi ,oksigen dan zat kimiawi tubuh tidak selaras dengan kebutuhan tubuh, akibatnya sistim saraf terganggu, otot menegang/kram/melemah, tulang dan sendi terganggu.

- Pola Makan Hindari Berat Badan Berlebih

Setiap makanan mengandung nutrisi, gizi, kalori dan bahan bahan lainnya, namun juga mengandung energi. Masing-masing nya mempunyai manfaat bagi tubuh. Pilihlah makanan yang sehat dan tepat bagi tubuh,baik jenis, kandungan, jumlah maupun waktu makannya. Dibawah ini disajikan Berat Badan Ideal berdasarkan Massa Tubuh :

- Pola Sikap/Gerak

Sikap tubuh yang membuat tulang belakang melengkung dalam waktu yang lama akan mencederai tulang belakang, sendi tulang, saraf dan otot gerak.

Bersikaplah yang benar,antara lain :

- Duduk dengan tegak

Sandarkan punggung sekitar 135 derajat dari paha. Posisi ini akan mengurangi tekanan pada tulang punggung daripada posisi tegak 90 derajat atau membungkuk 70 derajat.( Michael Lanning, ahli terapi tulang punggung dari Gonstead Clinics Amerika, duniafitnes.com)

Dibawah ini disajikan gambar posisi duduk yang benar :

- Tidur dengan kasur yang rata/mengikuti lekuk tulang belakang dan tidur dengan bantal kepala yang tepat.

- Lakukan olah raga yang cukup dan teratur.

Jalan kaki dan jangan lupa Lakukan peregangan sebelumnya.

Jalan kaki lebih dari satu jam perhari meningkatkan harapan hidup secara signifikan, menurut sebuah studi tahun 2011 yang mengamati 27.738 peserta antara 40 hingga 79 selama periode 13 tahun.

Jalan kaki jika dilakukan secara rutin juga diketahui dapat meningkatkan kepadatan tulang pasca masa menopause pada wanita, mencegah osteoporosis, dan membantu mengurangi nyeri osteoarthritis. (www.artikelkesehatan.com)

Jalan kaki Dapat membakar 100 kalori/km (www.sehatplus.com)

- Hindari gerak yang secara tiba-tiba.

- Hindari mengangkat beban dengan membungkuk, lakukan dengan berjongkok.

- Minum air putih minimal 2,5 liter/hari

Anda tidak perlu khawatir lakukan pemeriksaan ulang yang telah anda lakukan pada terapi pencegahan, apakah yang anda lakukan sudah benar????

Jika masih gagal ??? tetap Jangan Khawatir mungkin ada program anda yang kurang tepat oleh karena itu segera Konsultasikan ke Dokter Bedah Saraf Tulang Belakang terdekat, Minta saran atas aktifitas yang telah anda lakukan, Lakukan aktifitas yang lebih terprogram lagi.

 

Penulis:

Dr. Farid Yudoyono, SpBS

(Spesialis Bedah Saraf Tulang Belakang)

 

Bagikan: